Trikves.com -Membangun usaha rongsokan kini banyak dilakukan masyarakat, namun apakah mereka sudah tahu resiko usaha rongsokan ternyata juga besar?. Nah sesuai topik pembahasan, kali ini kami akan membagikan beberapa resiko usaha rongsokan yang wajib dan harus para pemula ketahui.
Meski terkadang dianggap menjadi usaha yang tidak menghasilkan / kotor. Nyatanya tidak sedikit para pelaku usaha rongsokan yang mampu mendulang sukses besar dengan barang-barang bekas yang mereka olah kembali atau bahkan mereka pasarkan lagi.
Namun seperti halnya jenis bidang usaha lainnya, dengan semakin banyaknya pelaku usaha rongsokan yang saat ini ada. Jelas ini akan membuat persaingan pun akan semakin ketat, hal ini pun lantas menjadi kendala baru bagi pelaku usaha rongsokan pemula untuk bisa mereka hadapi.
Apabila tidak kuat dengan persaingan yang ada, bisa dibilang hampir kebanyakan pelaku usaha rongsokan tersebut akan gulung tikar. Maka dari itu sebelum kalian terjun memulai usaha rongsokan, sebaiknya simak beberapa resiko usaha rongsokan yang akan trikves.com sampaikan di bawah ini.
Kenali Resiko Usaha Rongsokan
Usaha rongsokan merupakan lini bisnis offline yang menjanjikan, namun seperti apa yang sudah kami singgung sebelumnya. Bisnis ini juga memiliki resiko besar, bahkan resiko yang bisa kalian tanggung pun tidak jauh dengan resiko jadi agen BRILink / lini bisnis lainnya.
Oleh karena itulah, sebelum masuk dan terjun langsung ke pasar rongsokan. Ada baiknya apabila kita sebagai pemula juga memahami apa-apa saja resiko usaha rongsokan yang bisa saja dihadapi di tengah perjalanan pengembangan usaha tersebut.
Maka dari itu, sesuai judul pembahasan kita di atas. Berikut adalah beberapa resiko usaha rongsokan yang mungkin bisa menjadi gambaran / referensi jika memang kalian ingin menjalani bisnis yang satu ini.
1. Dianggap Miskin
Seperti apa yang sudah kami sampaikan di atas, menjalankan usaha rongsokan terkadang dianggap miskin. Mengingat kosakata “rongsokan” sendiri memiliki artian barang bekas yang mungkin sudah tidak laku dan tidak layak pakai lagi.
Selain itu, umumnya pengelolaan barang bekas sendiri selalu erat kaitannya dengan lingkungan / tempat yang kotor dan kumuh. Jadi banyak masyarakat yang menganggap bahwa usaha rongsokan adalah usaha sia-sia.
Namun dari beberapa penelusuran kami, nyatanya anggapan tersebut muncul karena masyarakat tidak tahu saja besar keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha satu ini.
Jadi buat yang ingin terus melangkah maju abaikan saja anggapan seperti ini dan tetap fokus membesarkan usaha rongsokan agar bisa menjadi bukti.
2. Pekerjaan Dianggap Kotor
Tidak semata-mata hanya akan mendapatkan cap usaha miskin, resiko usaha rongsokan lain yang juga sudah pasti akan kalian dapatkan cap pekerjaan kotor oleh sebagian orang.
Secara garis besar nyatanya memang benar usaha ini merupakan usaha yang kotor, karena setiap harinya kita akan berkutat dengan barang-barang kotor dan berkarat seperti halnya:
- Botol kaca bekas
- Botol plastik bekas
- Cup es bekas
- Kawat berkarat
- Besi berkarat
- dll
Meski begitu, mau tidak mau bagi kalian para pemula memang resiko usaha rongsokan akan ada. Namun dibalik itu semua tentu akan ada hal indah yang bisa kalian dapatkan kelak bila dijalani dengan ikhlas, tekun dan rajin.
3. Konsumen Tidak Tetap
Dalam menjalani bisnis, kita akan selalu berkutat dengan konsumen entah apapun itu usahanya. Begitu juga dengan usaha rongsokan ini, dimana konsumen yang dimaksud adalah para pencari rongsok / barang bekas yang menjual ke kita sebagai pemilik usaha rongsokan.
Namun tentu saja untuk mendapatkan konsumen yang setiap kali akan menjual barang bekas caraiannya ke kita tentu bukan hal mudah. Apalagi jika ada saingan yang mampu memberi harga lebih tinggi, jelas mereka akan memilihnya.
Tidak heran bila resiko yang mungkin paling ditakuti para pelaku usaha rongsokan adalah pelanggan / konsumen yang tidak tetap. Untuk itu agar mereka tetap memberikan barang bekas hasil cariannya, kita juga harus pandai dalam memberikan harga.
4. Memiliki Pekerja Nakal
Karyawan merupakan bagian penting untuk dapat menjadikan usaha apapun yang kita jalani semakin bisa berkembang. Namun di usaha rongsokan, salah satu resiko yang juga perlu diingat yaitu “karyawan nakal”.
Karena dalam beberapa kasus, karyawan yang tega mencuri barang rongsokan dari gudang pemilik sudah sering terjadi. Tentunya dengan tujuan untuk membuat keuntungan bagi mereka sendiri.
Maka dari itulah ketika memang kalian ingin mengembangkan bisnis usaha rongsokan, sebaiknya cari dan pilih karyawan yang memang sudah bisa dipercaya untuk dapat meminimalisir kerugian akibat barang selalu dicuri karyawan sendiri.
5. Tidak Mengenal Musim
Beda dengan usaha jenis lainnya, usaha rongsokan mungkin merupakan salah satu jenis usaha yang tidak mengenal musiman. Kenapa, karena meskipun masuk dalam musim kemarau maupun hujan.
Terkadang para pelaku usaha rongsokan akan tetap menggenjot omset mereka. Namun di lain sisi, dengan tidak mengenal musim, sebagai pemilik kita juga harus memahami bahwa ketika sudah banyak konsumen.
Mereka akan selalu mendatangi dan memberikan hasil rongsokan mereka ke kita sebagai pengepul. Namun mereka juga harus mendapatkan bayaran secara langsung. Jadi mau tidak mau resiko ini harus kalian ambil agar terus berjalan.
6. Bos Berbelit-Belit
Resiko usaha rongsokan lain mungkin bisa saja terjadi mungkin bisa saja tidak. Kenapa? karena dari banyaknya kasus yang ada, tidak sedikit pemilik usaha rongsokan justru mempersulit urusan pembayaran / keuangan.
Seperti halnya ketika barang rongsokan sudah dikirim, namun uang pembayaran tak kunjung dibayarkan. Jalas dapat membuat pembayaran tertahan dalam waktu yang tidak ditentukan.
Jadi sebagai pelaku usaha rongsokan jangan kaget bila plah tingkat bos yang berbelit-belit. Untuk itu usahakan jangan pernah kalian kirim barang ke satu lobang, namun kirimkan juga ke lobang lain agar tetap bisa memutar usahamu.
7. Butuh Lahan Luas
Karena pada pengelolaannya barang rongsokan ini terbilang cukup banyak serta mungkin bila memilih barang rongsokan seperti besi dan kawat, mungkin disini tempat / lahan yang luas sangatlah dibutuhkan.
Dari hal inilah setidaknya banyak pelaku usaha yang tidak kuat dan akhirnya harus tutup. Yah salah satu resiko usaha rongsokan adalah memiliki lahan yang besar dan luas, karena lahan ini nantinya akan dipakai untuk memilah milah barang bekas sesuai dengan jenisnya.
8. Kendala Packing
Resiko lain yang pasti juga akan dihadapi para pelaku usaha rongsokan adalah kendala pada packing. Umumnya bila barang bekas yang akan dikirim merupakan barang botol plastik, kardus, maupun botol kaca dapat dipacking dengan mudah.
Namun jika sudah memilih untuk mendaur ulang barang bekas / rongsokan seperti besi, alumunium, tembaga dan plat. Maka kendala packing terkadang akan menghampiri. Apalagi ketika ingin melakukan pengiriman.
Akhir Kata
Nah itulah kiranya beberapa resiko usaha rongsokan yang wajib dan harus kalian pahami apalagi ketika kalian baru mulai terjun di dunia ini. Usahakan siapkan diri dulu ketika ingin melakukan usaha rongsokan ini.
Tentu saja agar kalian bisa lebih siap menghadapi segala macam resiko kedepannya. Dan semoga apa yang sudah trikves.com sampaikan di atas bisa menjadi gambaran yang membantu.