Trikves.com – Perlu diketahui, roti bakar atau roti panggang (ropang) ternyata tidak hanya disukai oleh anak-anak saja, namun remaja hingga dewasa juga menggemarinya. Maka dari itu, hal tersebut menjadikan banyak orang penasaran mengenai berapa besar modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha jualan roti bakar.
Berbicara mengenai bisnis kuliner, tentunya peluang usaha tersebut dapat dikatakan tidak akan pernah lekang oleh waktu, termasuk roti bakar di pinggir jalan. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya kuliner seperti makanan dan minuman sendiri menjadi kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup setiap harinya.
Ketika hendak membuka peluang usaha berjualan roti bakar, tentunya terdapat beberapa hal penting perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan dengan matang. Dimana salah satu komponen penting tersebut diantaranya yaitu mempersiapkan anggaran dana sebagai modal investasi awal dalam membuka usaha kuliner.
Nah, apabila Sobat Trikves berencana ingin membuka usaha jualan roti bakar di pinggir jalan, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu besaran modalnya. Untuk membantunya, di bawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai hitungan efisiensi modal awal usaha jualan roti bakar di pinggir jalan beserta estimasi pendapatannya.
Peluang Usaha Roti Bakar
Sebelum pembahasan poin utama mengenai modal usaha jualan roti bakar lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu prospek ataupun peluangnya di dunia kuliner Indonesia. Berbicara mengenai bisnis, memang terdapat cukup banyak faktor non teknis di dalamnya.
Terlebih lagi tentang usaha di bidang kuliner yang menyangkut lidah ataupun selera banyak orang. Akan tetapi, seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa roti bakar mempunyai cita rasa enak sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi para penikmatnya.
Secara garis besarnya, usaha jualan roti bakar mempunyai potensi bisnis yang laku setiap hari, entah itu dijadikan sebagai usaha pokok ataupun sampingan. Dengan kata lain, jualan roti bakar dapat dijadikan sebagai bisnis utama apabila mendapatkan tempat strategis untuk berjualan.
Modal Usaha Roti Bakar
Seperti pada pembahasan mengenai cara menghitung modal awal usaha makanan, sebenarnya sudah dijelaskan bahwa terdapat beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan. Pada intinya, modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha jualan roti bakar di pinggir jalan sebenarnya tidak terlalu besar.
Terlebih lagi proses pembuatan roti bakar yang tergolong sederhana menjadi keuntungan tersendiri bagi para pemula karena mudah untuk dipahami. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik hitungan efisiensi modal awal hingga biaya operasional bulanan membuka usaha jualan roti bakar berikut ini.
Modal Awal Usaha
Perlu diingat, modal awal dalam membuka sebuah usaha memang tergolong cukup besar. Hal tersebut terbilang wajar, karena setiap mengawali usaha pastinya dibutuhkan adanya permodalan. Sebagai bahan gambaran, di bawah ini adalah rincian modal awal usaha jualan roti bakar.
No | Kebutuhan Usaha | Kuantitas | Jumlah Harga |
---|---|---|---|
1 | Gerobak | 1 set | Rp 2.000.000 |
2 | Kompor | 1 unit | Rp 300.000 |
3 | Wadah | 2 unit | Rp 100.000 |
4 | Serbet | 1 unit | Rp 25.000 |
5 | Piring | 50 unit | Rp 100.000 |
6 | Sendok & Garpu | 50 pasang | Rp 100.000 |
7 | Pisau | 1 unit | Rp 50.000 |
8 | Talenan | 1 unit | Rp 25.000 |
9 | Nampan | 1 unit | Rp 25.000 |
10 | Meja | 3 unit | Rp 1.350.000 |
11 | Kursi | 16 unit | Rp 1.600.000 |
12 | TOTAL BIAYA | – | Rp 5.675.000 |
Dari perhitungan di atas, maka total anggaran biaya yang dibutuhkan sebagai modal awal usaha jualan roti bakar yaitu kurang lebih sekitar Rp 5.675.000.
Biaya Operasional Bulanan
Seperti halnya pada saat membuka usaha Frozen Food, tentunya Anda juga harus mempertimbangkan kebutuhan anggaran biaya operasional per bulannya ketika ingin bisnis jualan roti bakar. Dimana besaran biaya operasional bulanan usaha roti bakar sendiri tergantung variabelnya, diantaranya yaitu seperti berikut ini.
No | Kebutuhan Usaha | Kuantitas | Jumlah Harga |
---|---|---|---|
1 | Roti Tawar | 600 pak | Rp 3.000.000 |
2 | Coklat Meses | 40 pcs | Rp 500.000 |
3 | Margarin | 10 pcs | Rp 100.000 |
4 | Keju | 30 pcs | Rp 400.000 |
5 | Pisang | 15 sisir | Rp 500.000 |
6 | Susu Kental Manis | 50 pcs | Rp 450.000 |
7 | Gas | 120 tabung | Rp 200.000 |
8 | Plastik | 30 pak | Rp 300.000 |
9 | Sewa Tempat | 30 hari | Rp 1.700.000 |
10 | Air & Listrik | 30 hari | Rp 500.000 |
11 | JUMLAH BIAYA | – | Rp 7.650.000 |
Menurut data di atas, untuk membuka usaha roti bakar membutuhkan kurang lebih sekitar Rp 7.650.000 untuk biaya operasional per bulannya. Akan tetapi, besaran anggaran biaya operasional di atas bisa saja berbuah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi pasar dan kebutuhan usaha roti bakar itu sendiri.
Keuntungan Usaha Penjualan Roti Bakar
Setelah mengetahui peluang hingga hitungan efisiensi kebutuhan modal awal untuk membuka usaha jualan roti bakar di pinggir jalan, maka langkah selanjutnya Anda juga harus mengerti berapa estimasi keuntungan yang bisa didapatkan. Secara garis besarnya, estimasi pendapatan atau penghasilan usaha roti bakar tergantung pada penjualannya.
Misalkan penjualan roti bakar per hari adalah sebanyak 30 porsi dengan harga per porsi yaitu Rp 15.000, maka Anda akan mendapatkan estimasi omset atau keuntungan seperti perhitungan berikut ini.
- Pendapatan per hari = 30 porsi x Rp 15.000 = Rp 450.000.
- Pendapatan kotor per bulan = Rp 450.000 x 30 hari = Rp 13.500.000.
- Pendapatan bersih per bulan = Rp 13.500.000 – Rp 7.650.000 = Rp 5.850.000.
Jadi, apabila penjualan roti bakar per harinya bisa mencapai 30 porsi dengan harga Rp 15.000 per porsinya, maka Anda akan mendapatkan estimasi penghasilan bersih sekitar Rp 5.850.000 per bulannya. Kembali lagi bahwa besaran keuntungan tersebut tergantung pada kebutuhan biaya operasional bulanan serta jumlah total penjualan roti bakar.
Risiko Usaha Roti Bakar
Meskipun di atas sudah dijelaskan bahwa menjalankan usaha atau bisnis kuliner tidak akan pernah sepi peminatnya, namun bukan berarti bahwa usaha jualan roti bakar tidak mempunyai risiko sama sekali. Sebagai bahan pertimbangan, di bawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai sejumlah risiko membuka usaha jualan roti bakar.
- Jumlah pesaing cukup banyak.
- Roti mempunyai masa kedaluwarsa.
- Roti bukanlah makanan pokok masyarakat Indonesia.
- Manajemen usaha roti bakar kurang profesional.
- Minimnya inovasi penjualan roti bakar.
- Resiko balik modal usaha roti bakar cukup lama.
Tips Sukses Usaha Roti Bakar
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai perhitungan efisiensi modal awal usaha jualan roti bakar di pinggir jalan dilengkapi estimasi keuntungan per bulannya. Nah, supaya usaha jualan roti bakar tersebut bisa berjalan lancar dan sukses, ada baiknya ikuti beberapa tips berikut ini.
- Selalu memastikan kualitas produk dan layanan kepada para pelanggan.
- Selalu menjaga kebersihan tempat serta peralatan.
- Gunakan seragam yang bersih pada saat mengolah makanan.
- Usahakan lakukan pengolahan makanan yang baik dan bersih.
- Selalu perhatikan kandungan gizi pada makanan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peluang atau prospek usaha roti bakar di Indonesia sebenarnya berpotensi akan menghasilkan keuntungan besar. Akan tetapi, suksesnya bisnis di bidang kuliner sebenarnya tergantung pada para pelaku usaha itu sendiri, mulai dari manajemen, pelayanan, inovasi dan lain sebagainya.
Demikian sekiranya penjelasan dari Trikves.com seputar perhitungan efisiensi modal awal usaha jualan roti bakar di pinggir jalan dilengkapi estimasi keuntungan hingga risikonya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum membuka usaha jualan roti bakar.
Sumber gambar : news.uad.ac.id, halaltrip.com